Jakarta-Menteri Koordinator Kemaritiman dan Penanaman Modal (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menjadikan Indonesia sebagai negara pertambangan hilir.

"Presiden (Jokowi) yakin masyarakat akan selalu ingat bahwa Anda meletakkan dasar bagi negara ini untuk menjadi negara industri," kata Luhut dari Jakarta pada Rabu sebagai pengamat peresmian pabrik anoda Baterai lithium Bahan Energi Baru PT Indonesia BTR di Kabupaten Kendall, Jawa Tengah. Video tersebut dipantau secara online di akun Youtube sekretariat Presiden mereka.



Dikatakannya, kepemimpinan Presiden Jokowi yang berakhir pada 2024-10 (kepemimpinan) meninggalkan warisan yang tidak mudah dibentuk oleh orang lain (warisan).

" Dan sementara saya percaya pada kepemimpinan Pak (Jokowi), Anda akan meninggalkan pemerintahan lagi, tetapi Anda tetap meninggalkan warisan yang menurut Anda tidak mudah dibentuk oleh orang lain," katanya.

Saat itu, Luhut juga berpamitan dengan Presiden Jokowi. Baginya, Presiden Jokowi merupakan sosok yang akan selalu dikenang atas pembangunan dan realisasi industri hilir.

" Kalau boleh saya sedikit sentimentil, selamat tinggal Pak, masih dua atau tiga bulan, presiden (di kantor), tapi Anda akan menjadi kenangan indah dalam membangun industri

kata Luhut kepada Presiden dan kenangannya memasuki kawasan Istana Kepresidenan Jokowi. Saat itu, Presiden Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor bijih nikel.

Menurutnya, Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan ekspor bijih nikel sebesar rp1, 5 miliar akibat keputusan Presiden saat itu. Namun di sisi lain, pelarangan ekspor nikel telah membuat RI dihormati dan disegani sehingga meningkatkan nilai ekspor.

" Karena saya ingat Presiden di depan pintu masuk istana, PakmembenarkanMerupakan tantangan bagi kami untuk melarang ekspor bijih nikel, kami (akan) pada waktu itu 15 miliar 10 miliar koma (dolar AS). Tapi sekarang kita melihat buahnya Pak, kita dihormati, kita dihormati, dan teknologi kita semakin baik, dan ekspor kita akan meningkat, " katanya.



Ia meyakini ekspor derivatif hilir akan meningkat sangat signifikan dalam waktu dekat. Bahkan Indonesia tidak akan diremehkan atau diatur oleh negara lain.

" Namun dalam keputusan Anda saat itu Presiden (menghentikan ekspor bijih nikel) tahun lalu, ekspor kami hampir melampaui33, 4 miliar. Jadi jumlahnya sangat banyak," kata Luhut.

Karena itu ia mengajak seluruh Menteri sebagai pembantu Presiden untuk terus mengawal seluruh regulasi yang diterapkan Presiden Jokowi dan menjaga kredibilitas yang telah dibangun selama 10 tahun.

" Kita harus menjaga kredibilitas presiden yang sudah dibangun selama 10 tahun, kita semua pasti bahu membahu untuk melakukan ini, dan

Luhut meyakini apa yang diletakkan Jokowi akan menjadi landasan bagi mereka semua.

"Saya menghormati Anda karena Anda telah membimbing kami, setidaknya dari saya 10 tahun, di bawah Anda masih dua atau tiga bulan lagi (di kantor), tetapi saya tidak menghormati Anda.