JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) menerima penghargaan internasional Global Islamic Finance Awards (GIFA) Championship Award for Halal Certification dalam acara Global Islamic Finance Summit 2024 yang diselenggarakan di Maladewa. “Penghargaan ini membuktikan bahwa penyelenggaraan layanan sertifikasi halal BPJPH di Indonesia tidak hanya diperhatikan, tetapi juga diakui, dipercaya dan diapresiasi oleh dunia internasional,” kata Muhammad Akil Ilham, Kepala BPJPH, di Jakarta, Kamis. Ia mengatakan melalui sebuah pernyataan. Akil mengatakan penghargaan yang didasarkan pada penilaian berbasis informasi dan riset ini merupakan bukti nyata keseriusan, upaya, dan komitmen BPJPH dalam penyelenggaraan dan peningkatan kualitas layanan Jaminan Produk Halal (JPH) secara berkelanjutan.

“Hal ini juga menunjukkan bahwa berbagai inisiatif strategis BPJPH dalam melakukan transformasi layanan sertifikasi halal berimplikasi positif tidak hanya bagi masyarakat nasional, tetapi juga internasional.” Akil menggarisbawahi bahwa pihaknya serius dalam mengembangkan industri halal yang berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional. Industri halal merupakan sektor penting dalam ekonomi dan keuangan syariah. Menurut dia, pengembangan industri halal juga merupakan salah satu jawaban atas transformasi ekonomi Indonesia menuju ekonomi berkelanjutan dalam pengembangan paradigma baru industrialisasi di Indonesia saat ini dan di masa depan. "Industri halal dengan potensinya yang besar dapat kita manfaatkan untuk mendorong peningkatan nilai cadangan devisa kita. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Yang pertama adalah dengan meningkatkan nilai ekspor produk halal, dan produk halal yang memiliki potensi ekspor terbesar adalah makanan halal dan pakaian muslim.” Industri halal merupakan arus ekonomi baru yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi global, menurut Akil. Tingginya permintaan akan produk halal disebabkan oleh tingkat pertumbuhan komunitas Muslim global, yang kini mencapai 2 miliar orang

dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2 miliar pada tahun 2015. Dalam Laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, yang diterbitkan oleh DinarStandard, Indonesia diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi Muslim terbesar di dunia pada tahun 2023, menurut Global Islamic Economy Indicator (GIEI), Indonesia diketahui naik dari peringkat keempat menjadi peringkat ketiga dunia. Kenaikan ini tidak terlepas dari upaya strategis Pemerintah melalui BPJPH dalam memperkuat ekosistem halal. Hingga saat ini, lebih dari lima juta produk telah tersertifikasi halal oleh BPJPH yang juga telah membentuk 77 Lembaga Pemeriksa Halal (LPH), 268 Lembaga Penunjang Proses Produk Halal (LP3H), 106.146 Penyuluh Pendamping Produk Halal (PPH) bagi pelaku UMK serta terbentuknya 1.666 auditor halal, 10.518 penyelia halal, dan 18 lembaga pelatihan JPH telah berhasil memperkuat ekosistem jasa sertifikasi halal.